Rabu, 19 November 2014

[Fiksi Mini] Sebuah Dongeng tentang Malaikat

            
Sebuah Dongeng tentang Malaikat

Setiap malam, tidak ada yang kuharapkan selain sebuah bintang yang kuharap malaikat itu datang. Malaikat dari dongeng yang kudengar hampir tiap malam, hingga aku percaya bahwa dia ada. Sayangnya, aku terlambat menyadarinya. Seharusnya aku menunggunya datang dengan setia ketika cerita itu masuk ke dalam kepalaku. Bukannya membiarkan cerita itu menguap begitu saja bersama embun di pagi hari.
Kau pasti tidak percaya kalau malaikat itu ada bila kau sendiri tidak pernah melihatnya, atau sekadar bukti-bukti keberadaannya. Katanya, malaikat itu bersayap, seperti sayap merpati. Tapi, kenapa aku membayangkannya dalam bentuk bersayap gagak. Terbang di atas atap dan berkoak-koak di sana, sampai kurasa aku harus mengusirnya dengan batu dan apa pun yang bisa kulempar.
Gagak itu melawan. Dia terbang menghindar dan melesat ke arahku. Dipatukinya lengan dan kakiku, tidak jarang punggung dan perutku. Di keadaan begitu, aku lari ke dalam rumah, ke kamarku. Gagak itu malah ikut masuk dan terbang di langit-langit.
Akhirnya, entah sampai berapa lama, gagak itu akhirnya pergi. Meninggalkan helai-helai bulu hitamnya di sekujur tubuhku. Sejak itulah, aku tidak lagi mendengar dongeng tentang malaikat diceritakan di kupingku tiap malamnya. Dan itu membuatku rindu.
Kudengar, malaikat itu bernama Ibu. Tapi aku tidak begitu yakin, bisa saja kau menyebutnya berbeda.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar